Rabu, 23 Oktober 2013

RANGKUMAN ILMU SOSIAL DASAR SAP 1-3



Budaya Indonesia
   Budaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai akal,pikiran,adat istiadat.Budaya merupakan suatu pola pikir dan tatanan kehidupan kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutkan dan mengandung nilai-nilai luhur yang akan dikembangkan oleh suatu kelompok manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun unsur-unsur budaya Indonesia,antara lain :
1.     Religi dan upacara (adat istiadat)
  - Religi (kepercayaan)  merupakan suatu keyakinan yang dianut oleh suatu kelompok orang untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
   - Adat istiadat merupakan tata sikap,aturan, dan kegiatan yang sudah kekal dalam suatu kelompok dan turun- temurun dilakukan sejak dahulu dari generasi ke generasi sebagai warisan yang perlu dikembangkan lebih dalam agar instegrasi dengan pola perilaku masyarakat semakin erat.
2.     Bahasa
      Bahasa merupakan alat komunikasi suatu kelompok orang dengan orang lain,dimana budaya Indonesia memiliki banyak ragam bahasa seperti bahasa Bali,bahasa Sasak,bahasa Sunda,bahasa Minagkabau dll.
3.     Mata Pencaharian
       Mata pencaharian merupakan pekerjaan yang dilakukan untuk biaya kebutuhan sehari-hari guna dalam kelangsungan hidup seseorang.
4.     Pengetahuan
     Setiap manusia memiliki pengetahuan yang berbeda-beda dengan manusia lainnya.Pengetahuan dapat diperoleh melalui berbagai cara seperti melalui pengamatan akal,informasi,pemahaman,ataupun pengalaman.
5.     Organisasi sosial
       Organisasi sebagai suatu perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat guna menjalankan serangkaian kegiatan dalam budaya Indonesia agar integrasi hubungan antar masyarakat terjalin lebih erat.
6.     Kesenian
        Kesenian merupakan bagian dari budaya dan suatu sarana yang digunakan manusia untuk mengekspresikan estetika dalam kesenian.Dengan adanya kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas antar masyarakat.

7.     Teknologi
         Teknologi merupakan sarana yang sangat membantu pekerjaan manusia dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.Dengan bantuan teknologi juga dapat memperkenalkan budaya Indonesia ke seluruh dunia dengan lebih mudah dan praktis.

      Seiring dengan perubahan zaman,budaya Indonesia semakin terancam pudar dikalangan masyarakat saat ini.Sehingga perlu adanya pelestarian akan budaya Indonesia agar terus berkembang dengan baik.
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mempopulerkan kembali budaya Indonesia,antara lain :
1.     Mengadakan seminar
Seminar adalah salah satu langkah untuk mempopulerkan budaya Indonesia.
2.     Membuat situs perpustakaan budaya
Melalui jejaring sosial seperti blog,facebook,twitter dapat mempermudah dalam memperkenalkan budaya Indonesia bahkan ke seluruh dunia. Situs tersebut berisi artikel mengenai data,foto dan video budaya Indonesia
3.     Membuat game online berhadiah
Dengan game online berhadiah akan lebih memotivasi masyarakat pengguna jejaring social untuk mengikuti game tersebut dan dengan itu masyarakat akan berlomba-lomba dalam mencari,menggali dan memahami budaya Indonesia.
4.     Mengadakan pameran budaya
Dimana unsur-unsur budaya Indonesia yang dimiliki akan dipamerkan dalam event budaya tersebut kepada masyarakat.Dengan event budaya tersebut juga dapat memperkenalkan sekaligus mempromosikan budaya Indonesia ke negara asing bahkan seluruh dunia.
5.     Kobarkan semangat budaya
Semangat juga tak kalah penting dalam peran mempopulerkan budaya Indonesia ke Khalayak.Dengan semangat pula berbagai kegiatan dapat dilakukan berjalan dengan baik dan lancer guna mempopulerkan budaya Indonesia kembal ke khalayak banyak.










PERAN KELUARGA TERHADAP PEMBENTUKAN INDIVIDU SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

a)      INDIVIDU

     Individu merupakan unit terkecil dalam pembentukan masyarakat. Individu berarti  bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat.Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.

        b )   KELUARGA   
                                        
     Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan satu sama lain.
Berawal dari keluarga individu berkembang dan dari keluarga pula individu dapat bersosialisasi supaya mereka dapat hidup lebih senang dan tenang.
Dalam keluarga, seorang anak belajar bersosialisasi, memahami, menghayati,
mengaktualisasikan diri, berpendapat, hingga perilaku yang menyimpang.
keluarga salah satu media sosialisasi pertama bagi manusia. Dalam tumbuh kembang suatu individu tak dapat terlepas dari peranan keluarga dalam membentuk pertahanan terhadap serangan penyakit sosial sejak dini
.
     Pendidikan moral dalam keluarga perlu ditanamkan sejak dini pada setiap individu.. Pendidikan dasar wajib dimiliki setiap individu baik dalam masyarakat kota maupun masyarakat desa. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung lebih dihormati karena
dianggap berada dalam strata sosial yang tinggi. Kualitas seseorang dilihat dari bagaimana dia dapat menempatkan dirinya dalam berbagai situasi sebagai anggota masyarakat.

                        Ada beberapa fungsi keluarga dalam pembentukan individu sebagai anggota masyarakat,antara lain :

         1.Fungsi biologis 

berperan sebagai pengatur dalam norma sosial dan agama dengan keinginan dari individu tersebut untuk hidup teratur. 
        
         2.Fungsi protektif
           
            keluarga melindungi seluruh anggota keluarga, dari berbagai tantangan dan hambatan, dimana keluarga dapat mendiskusikan berbagai persoalan yang dihadapi individu di masyarakat sebagai masalah bersama.

         3.Fungsi ekonomis
 
dimana keluarga berperan dalam mempersiapkan bekal anak tidak semata-mata dalam bentuk materi namun juga pendidikannya, sehingga akan didapat generasi penerus yang
dapat meningkatkan pembangunan bangsa. 

      
         4.Fungsi psikologis afeksiona
         
           yaitu keluarga yang menciptakan kedamaian dan ketentraman dalam menjalani       kehidupan baik dalam individu maupun bermasyarakat

        5.Fungsi sosialisasi keluarga
         
          menunjukkan anak yang berhasil menemukan jati dirinya
   akan memenangkan persaingan luar dengan keterampilan sosial yang perlu   dikembangkan.

        6.Fungsi edukatif 

dimana pendidikan yang utama didapat dalam keluarga, setelah itu baru sekolah dan masyarakat.
      
        7.Fungsi rekreatif

hal ini dimaksud untuk mengahadapi kepenatan, kejenuhan dan frustasi yang dialami oleh anak atas permasalahn yang dihadapi di lingkungan luar.

       8.Fungsi religius
dimana keluarga yang bermanfaat dalam mengarahkan dan memperkokoh
keyakinan beragama untuk selalu beribadah dapat menciptakan individu yang saleh dan taat pada agama.


c)    MASYARAKAT

   Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang hidup bersama pada suatu tempat atau wilayah dengan ikatan aturan ter
tentu.


   Umumnya masyarakat dapat menerima individu jika ia dapat beradaptasi dengan lingkungan masyarakat tersebut. Sebagai contoh di lingkungan masyarakat yang sangat menjunjung tinggi agama, menuntut warganya untuk berpakaian sopan. Jika seorang individu ingin diterima oleh masyarakat tersebut, maka ia harus berperilaku baik dan mengikuti kebiasaan di daerah tersebut sebagai tanda penghormatan terhadap masyarakatnya.Memberikan pengajaran yang maksimal agar individu atau anak terbiasa berprilaku baik dalam bermasyarakat.Selain pengajaran dan pembimbingan, keluarga juga perlu memberikan perhatian dan kasih sayang. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari pengajaran yang diberikan pada individu. Karena pengajaran saja tidak cukup untuk membentuk karakter individu.
     
      Penanaman moral pada diri seorang anak berawal dari lingkungan keluarga. Pengaruh keluarga dalam penempaan karakter anak sangatlah besar. Dalam sebuah keluarga, seorang anak diasuh, diajarkan berbagai macam hal, diberi pendidikan mengenai budi pekerti serta budaya. Setiap orang tua yang memiliki anak tentunya ingin anaknya tumbuh dan berkembang menjadi manusia cerdas yang memiliki budi pekerti baik agar dapat menjaga nama baik keluarga.Penguatan pendidikan moral atau pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di  negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja,
kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi,dsb.

      Walaupun memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, tetapi rendah dalam hal moralitas, individu tidak akan berarti dimata siapa pun. Pendidikan moral dimulai dari sebuah keluarga yang menanamkan budi pekerti luhur dalam setiap interaksinya. Sumber daya manusia berkualitas dapat dilihat dari keluarganya.Penanaman spiritual pada anak sejak dini juga penting dalam membangun karakternya. Misalnya saja, anak diajarkan mengaji atau diberitahu tentang aturan-aturan agama dan mulai belajar menerapkannya. Agar, saat ia remaja atau dewasa, sudah ada pengetahuan yang tertanam dalam dirinya perilaku apa saja yang baik dan benar. Sehingga orang tua tidak akan khawatir bila anaknya jauh dari mereka karena pribadinya sudah terbentuk sikap yang baik.
Oleh karena itu, sangatlah dibutuhkan suatu keluarga yang harmonis oleh suatu individu dalam perkembangannya.Suasana berinteraksi dalam masyarakat terkadang jauh berbeda dengan intraksi dalam keluarga.Masyarakat merupakan lingkungan yang harus dihadapi oleh individu.masyarakat ini sendiri membentuk individu
dengan sendirinya,jadi sebagai individu








PERCAMPURAN BUDAYA DI MASYARAKAT
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Dan kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Menariknya dalam melihat dan mengamati proses akulturasi dikarenakan adanya Deviasi Sosiopatik terjadi karena kontak dengan budaya lain, sistem pendidikan yang maju mengajarkan seseorang untuk lebih berfikir ilmiah dan objektif, keinginan untuk maju, sikap mudah menerima hal-hal baru dan toleransi terhadap perubahan.

Contoh-contoh dari hasil akulturasi budaya sangat beraneka ragam. Dalam bidang kesenian, arsitektur, agama dan lain-lain.

1.
Bentuk bangunan Masjid Sunan Kudus adalah salah satu akulturasi antara Hindu-Islam.
Candi-candi di Indonesia sebagai wujud percampuran
bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha.
Contohnya candi Borobudur.. 

2. Bangunan Museum Fatahillah menyerupai Istana Dam di Amsterdam, yang terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.

3. Selain dalam bidang arsitektur ,cabang seni rupa yang berkembang adalah seni ukir dan seni lukis..
Contoh, masjid yang di hias dengan ukiran adalah masjid Mantingan,

4. Kesusastraan pada zaman islam banyak berkembang di daerah sekitar selat malaka (daerah melayu) dan jawa. Kebanyakan karya sastra pada zaman islam yang sampai pada kita sekarang ini telah berubah dalam bentuknya yang baru, baik bahasa maupun susunannya. Pengaruh yang kuat dalam karya sastra pada zaman itu berasal dari Persia.
Misalnya, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Bayan Budiman
dan sekitarnya yang mengangkat cerita Ramayana dan Mahabarata merupakan wujud akulturasi kebudayaan antara Hindu-Budha di bidang kesenian.

5. Tari Betawi,selain itu interaksi dengan suku bangsa lain memberi ciri khas bagi orang Betawi. Tari yang diciptakanpun berbeda. Interaksi orang Betawi dengan bangsa Cina tercipta tari cokek, lenong, dangambang kromong.

6. Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tanda-tanda
a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab..

7. Alat musik Tanjidor selain mendapat pengaruh dari budaya Cina, kesenian Betawi dipengaruhi oleh beragam budaya dari Eropa. Orkes Tanjidor, misalnya, mulai ada sejak abad ke-18.. Orkes ini biasanya ditampilkan di acara pesta perkawinan untuk mengiringi para penyanyi gambus baik laki maupun perempuan. Mereka biasanya membawakan lagu-lagu gambus dengan lirik religius maupun lagu-lagu cinta berbahasa Arab.

8. Wayang Betawi. Salah satu produk budaya Betawi hasil akulturasi dari budaya Jawa dan Sunda adalah wayang. Namun demikian, pengaruh Sunda lebih tampak dalam kesenian ini. Misalnya dalam hal penggunaan bahasa. Dalam wayang digunakan bahasa Betawi campur Sunda.

9. Pakaian Adat Betawi, orang Betawi pada umumnya mengenal beberapa macam pakaian. Namun yang lazim dikenakan adalah pakaian adat berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup leher (jas tutup) yang digunakan sebagai stelan celana panjang. Melengkapi pakaian adat pria Betawi ini, selembar kain batik dilingkari pada bagian pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut. Para wanita biasanya memakai baju kebaya, selendang panjang yang menutup kepala serta kain batik.


-Dampak Negatif
      Bisa kita lihat di kalangan artis banyak sekali yang kehidupannya itu glamour, padahal seyogyanya kehidupan seseorang yang terlalu glamour itu menandakan bahwa dirinya secara utuh telah terpengaruh oleh budaya barat. Biasanya kehidupan orang-orang berbudaya Indonesia pastinya sederhana sopan dan tidak terlalu memamer-mamerkan hartanya.Selain itu juga gaya hidup yang glamour ini juga  mempengaruhi etika makan yang biasanya digunakan oleh bangsa Indonesia, biasanya makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi, entah itu sarapan pagi, makan siang, ataupun makan malam selalu memakan nasi  tetapi sekarang sudah banyak orang-orang kalangan atas yang mengikuti gaya bangsa barat yaitu mengganti sarapan dalam citra diri bangsa Indonesia yaitu dengan orang lain walaupun kita belum mengenalnya dan juga mengaplikasikan secara baik bahwa kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan,
- Dampak Positif
      Dapat kita ambil dari masuknya arus besar dari percampuran budaya yaitu seperti etos kerja yang tinggi padahal pada hakikatnya orang jawa lebih suka bekerja yang biasa saja dan standar-standar saja jarang ingin berkembang, namun apabila kita berada di sebuah lingkungan pekerjaan yang di dalamnya ada orang asing ataupun orang luar negerinya secara otomatis kita sebagai warga Indonesia tidak ingin disaingi oleh mereka maka dari itu semangat kerja kita sebagai orang Indonesia menjadi lebih tinggi. Selain itu juga tentang ketepatan waktu sudah terpatri jelas di benak kita bahwa kebiasan orang Indonesia adalah jam karet,yaitu bila ada suatu acara ataupun kegiatan apapun pasti orang-orang Indonesia datang terlambat ataupun mepet dari acara tersebut, berbeda dengan budaya asing yaitu bila ada suatu acara tertentu apalagi itu adalah acara yang dibuat berdasarkan janji pasti orang-orang asing ini akan datang lebih awal dari sebelum acara itu dimulai ataupun tepat saat acara dimulai. Selain itu juga ada hal baik yang bisa kita contoh dari budaya lain yaitu tentang kebersamaan dalam keluarga. Di Indonesia jarang kita dengar budaya makan bersama satu keluarga di ruang makan, tetapi lain halnya dengan orang-orang barat mereka sesibuk apapun pasti menyempatkan diri untuk hanya sedikit makan pagi atau sarapan bersama dengan seluruh keluarga di ruang makan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar