Budaya
Indonesia
Budaya menurut Kamus
Besar Bahasa
Indonesia dapat diartikan sebagai akal,pikiran,adat istiadat.Budaya merupakan suatu pola pikir dan tatanan kehidupan
kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutkan dan
mengandung nilai-nilai luhur yang akan dikembangkan oleh suatu kelompok manusia
dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun unsur-unsur budaya Indonesia,antara lain :
1. Religi dan upacara (adat istiadat)
- Religi (kepercayaan) merupakan suatu keyakinan yang dianut oleh suatu kelompok orang untuk diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.
- Adat istiadat merupakan tata sikap,aturan, dan kegiatan yang
sudah kekal dalam suatu kelompok dan turun-
temurun dilakukan sejak dahulu dari generasi ke generasi sebagai warisan yang
perlu dikembangkan lebih dalam agar instegrasi dengan pola perilaku masyarakat
semakin erat.
2. Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi suatu kelompok orang dengan
orang lain,dimana budaya Indonesia memiliki banyak ragam bahasa seperti bahasa
Bali,bahasa Sasak,bahasa Sunda,bahasa Minagkabau dll.
3. Mata Pencaharian
Mata pencaharian merupakan pekerjaan yang dilakukan untuk
biaya kebutuhan sehari-hari guna dalam kelangsungan hidup seseorang.
4. Pengetahuan
Setiap manusia memiliki pengetahuan yang berbeda-beda dengan
manusia lainnya.Pengetahuan dapat diperoleh melalui berbagai cara seperti
melalui pengamatan akal,informasi,pemahaman,ataupun pengalaman.
5. Organisasi sosial
Organisasi sebagai suatu
perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat guna menjalankan serangkaian
kegiatan dalam budaya Indonesia agar integrasi hubungan antar masyarakat
terjalin lebih erat.
6. Kesenian
Kesenian merupakan bagian dari budaya dan suatu sarana yang
digunakan manusia untuk mengekspresikan estetika dalam kesenian.Dengan adanya
kesenian dapat mempererat
ikatan solidaritas antar masyarakat.
7. Teknologi
Teknologi merupakan sarana yang sangat membantu pekerjaan
manusia dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.Dengan bantuan teknologi juga
dapat memperkenalkan budaya Indonesia ke seluruh dunia dengan lebih mudah dan
praktis.
Seiring
dengan perubahan zaman,budaya Indonesia semakin terancam pudar dikalangan
masyarakat saat ini.Sehingga perlu adanya pelestarian akan budaya Indonesia
agar terus berkembang dengan baik.
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
mempopulerkan kembali budaya Indonesia,antara lain :
1.
Mengadakan
seminar
Seminar adalah salah satu langkah untuk mempopulerkan
budaya Indonesia.
2. Membuat situs perpustakaan budaya
Melalui jejaring sosial
seperti blog,facebook,twitter dapat mempermudah dalam memperkenalkan budaya
Indonesia bahkan ke seluruh dunia. Situs tersebut berisi artikel mengenai
data,foto dan video budaya Indonesia
3. Membuat game online berhadiah
Dengan game online berhadiah akan lebih memotivasi
masyarakat pengguna jejaring social untuk mengikuti game tersebut dan dengan
itu masyarakat akan berlomba-lomba dalam mencari,menggali dan memahami budaya
Indonesia.
4. Mengadakan pameran budaya
Dimana unsur-unsur budaya Indonesia yang dimiliki akan
dipamerkan dalam event budaya tersebut kepada masyarakat.Dengan event budaya
tersebut juga dapat memperkenalkan sekaligus mempromosikan budaya Indonesia ke negara asing bahkan seluruh dunia.
5. Kobarkan semangat budaya
Semangat juga tak kalah penting dalam peran
mempopulerkan budaya Indonesia ke Khalayak.Dengan semangat pula berbagai
kegiatan dapat dilakukan berjalan dengan baik dan lancer guna mempopulerkan
budaya Indonesia kembal ke khalayak banyak.
PERAN KELUARGA TERHADAP PEMBENTUKAN INDIVIDU SEBAGAI ANGGOTA
MASYARAKAT
a) INDIVIDU
Individu merupakan unit terkecil dalam pembentukan masyarakat. Individu berarti bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat.Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
b ) KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan satu sama lain.
Berawal dari keluarga individu berkembang dan dari keluarga pula individu dapat bersosialisasi supaya mereka dapat hidup lebih senang dan tenang.
Dalam keluarga, seorang anak belajar bersosialisasi, memahami, menghayati,
mengaktualisasikan diri, berpendapat, hingga perilaku yang menyimpang.
keluarga salah satu media sosialisasi pertama bagi manusia. Dalam tumbuh kembang suatu individu tak dapat terlepas dari peranan keluarga dalam membentuk pertahanan terhadap serangan penyakit sosial sejak dini.
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan satu sama lain.
Berawal dari keluarga individu berkembang dan dari keluarga pula individu dapat bersosialisasi supaya mereka dapat hidup lebih senang dan tenang.
Dalam keluarga, seorang anak belajar bersosialisasi, memahami, menghayati,
mengaktualisasikan diri, berpendapat, hingga perilaku yang menyimpang.
keluarga salah satu media sosialisasi pertama bagi manusia. Dalam tumbuh kembang suatu individu tak dapat terlepas dari peranan keluarga dalam membentuk pertahanan terhadap serangan penyakit sosial sejak dini.
Pendidikan
moral dalam keluarga perlu ditanamkan sejak dini pada setiap individu..
Pendidikan dasar wajib dimiliki setiap individu baik dalam masyarakat kota
maupun masyarakat desa. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi
cenderung lebih dihormati karena
dianggap berada dalam strata sosial yang tinggi. Kualitas seseorang dilihat dari bagaimana dia dapat menempatkan dirinya dalam berbagai situasi sebagai anggota masyarakat.
dianggap berada dalam strata sosial yang tinggi. Kualitas seseorang dilihat dari bagaimana dia dapat menempatkan dirinya dalam berbagai situasi sebagai anggota masyarakat.
Ada beberapa fungsi
keluarga dalam pembentukan individu sebagai anggota masyarakat,antara lain :
1.Fungsi biologis
berperan sebagai pengatur dalam norma sosial
dan agama dengan keinginan dari individu tersebut untuk hidup teratur.
2.Fungsi protektif
keluarga melindungi seluruh anggota keluarga, dari berbagai
tantangan dan hambatan, dimana keluarga dapat mendiskusikan berbagai persoalan
yang dihadapi individu di masyarakat sebagai masalah bersama.
3.Fungsi ekonomis
dimana keluarga berperan dalam mempersiapkan
bekal anak tidak semata-mata dalam bentuk materi namun juga pendidikannya,
sehingga akan didapat generasi penerus yang
dapat meningkatkan pembangunan bangsa.
dapat meningkatkan pembangunan bangsa.
4.Fungsi psikologis afeksiona
yaitu keluarga yang
menciptakan kedamaian dan ketentraman dalam menjalani kehidupan
baik dalam individu maupun bermasyarakat
5.Fungsi sosialisasi keluarga
menunjukkan anak yang berhasil menemukan jati dirinya
akan
memenangkan persaingan luar dengan keterampilan sosial yang perlu dikembangkan.
6.Fungsi edukatif
dimana pendidikan yang utama didapat dalam
keluarga, setelah itu baru sekolah dan masyarakat.
7.Fungsi rekreatif
hal ini dimaksud untuk mengahadapi kepenatan,
kejenuhan dan frustasi yang dialami oleh anak atas permasalahn yang dihadapi di
lingkungan luar.
8.Fungsi religius
dimana keluarga yang bermanfaat dalam
mengarahkan dan memperkokoh
keyakinan beragama untuk selalu beribadah dapat menciptakan individu yang saleh dan taat pada agama.
keyakinan beragama untuk selalu beribadah dapat menciptakan individu yang saleh dan taat pada agama.
c)
MASYARAKAT
Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang hidup bersama pada suatu tempat atau wilayah dengan ikatan aturan tertentu.
Umumnya masyarakat dapat menerima individu jika ia dapat beradaptasi
dengan lingkungan masyarakat tersebut. Sebagai contoh di lingkungan masyarakat
yang sangat menjunjung tinggi agama, menuntut warganya untuk berpakaian sopan.
Jika seorang individu ingin diterima oleh masyarakat tersebut, maka ia harus
berperilaku baik dan mengikuti kebiasaan di daerah tersebut sebagai tanda
penghormatan terhadap masyarakatnya.Memberikan pengajaran yang maksimal agar
individu atau anak terbiasa berprilaku baik dalam bermasyarakat.Selain
pengajaran dan pembimbingan, keluarga juga perlu memberikan perhatian dan kasih
sayang. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari pengajaran yang diberikan pada individu. Karena pengajaran saja tidak
cukup untuk membentuk karakter individu.
Penanaman moral pada diri seorang
anak berawal dari lingkungan keluarga. Pengaruh keluarga dalam penempaan
karakter anak sangatlah besar. Dalam sebuah keluarga, seorang anak diasuh,
diajarkan berbagai macam hal, diberi pendidikan mengenai budi pekerti serta
budaya. Setiap orang tua yang memiliki anak tentunya ingin anaknya tumbuh dan
berkembang menjadi manusia cerdas yang memiliki budi pekerti baik agar dapat
menjaga nama baik keluarga.Penguatan pendidikan moral atau pendidikan karakter
dalam konteks sekarang sangat relevan
untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis
tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka
kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja,
kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi,dsb.
kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi,dsb.
Walaupun memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi, tetapi rendah dalam hal moralitas, individu tidak akan berarti dimata
siapa pun. Pendidikan moral dimulai dari sebuah keluarga yang menanamkan budi
pekerti luhur dalam setiap interaksinya. Sumber daya manusia berkualitas dapat
dilihat dari keluarganya.Penanaman spiritual pada
anak sejak dini juga penting dalam membangun karakternya. Misalnya saja, anak
diajarkan mengaji atau diberitahu tentang aturan-aturan agama dan mulai belajar
menerapkannya. Agar, saat ia remaja atau dewasa, sudah ada pengetahuan yang
tertanam dalam dirinya perilaku apa saja yang baik dan benar. Sehingga orang
tua tidak akan khawatir bila anaknya jauh dari mereka karena pribadinya sudah
terbentuk sikap yang baik.
Oleh karena itu, sangatlah dibutuhkan suatu keluarga yang harmonis oleh suatu individu dalam perkembangannya.Suasana berinteraksi dalam masyarakat terkadang jauh berbeda dengan intraksi dalam keluarga.Masyarakat merupakan lingkungan yang harus dihadapi oleh individu.masyarakat ini sendiri membentuk individu
dengan sendirinya,jadi sebagai individu
Oleh karena itu, sangatlah dibutuhkan suatu keluarga yang harmonis oleh suatu individu dalam perkembangannya.Suasana berinteraksi dalam masyarakat terkadang jauh berbeda dengan intraksi dalam keluarga.Masyarakat merupakan lingkungan yang harus dihadapi oleh individu.masyarakat ini sendiri membentuk individu
dengan sendirinya,jadi sebagai individu
PERCAMPURAN BUDAYA DI MASYARAKAT
Akulturasi adalah suatu proses sosial
yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Dan kebudayaan asing itu
lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Menariknya dalam melihat dan mengamati
proses akulturasi dikarenakan adanya Deviasi Sosiopatik terjadi karena kontak dengan budaya lain, sistem pendidikan yang maju mengajarkan seseorang
untuk lebih berfikir ilmiah dan objektif, keinginan untuk maju, sikap mudah
menerima hal-hal baru dan toleransi terhadap perubahan.
Contoh-contoh
dari hasil akulturasi budaya sangat beraneka ragam. Dalam bidang kesenian,
arsitektur, agama dan lain-lain.
1. Bentuk bangunan Masjid Sunan Kudus adalah salah satu akulturasi antara Hindu-Islam.
1. Bentuk bangunan Masjid Sunan Kudus adalah salah satu akulturasi antara Hindu-Islam.
Candi-candi di
Indonesia sebagai wujud percampuran
bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha.
bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha.
Contohnya candi
Borobudur..
2. Bangunan
Museum Fatahillah menyerupai Istana Dam di Amsterdam, yang terdiri atas
bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan
sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah
tanah yang dipakai sebagai penjara.
3. Selain dalam bidang arsitektur ,cabang seni rupa yang berkembang adalah seni ukir dan seni
lukis..
Contoh, masjid yang di hias dengan ukiran adalah masjid Mantingan,
Contoh, masjid yang di hias dengan ukiran adalah masjid Mantingan,
4. Kesusastraan pada zaman islam banyak
berkembang di daerah sekitar selat malaka (daerah melayu) dan jawa. Kebanyakan
karya sastra pada zaman islam yang sampai pada kita sekarang ini telah berubah
dalam bentuknya yang baru, baik bahasa maupun susunannya. Pengaruh yang kuat
dalam karya sastra pada zaman itu berasal dari Persia.
Misalnya, Hikayat Amir
Hamzah, Hikayat Bayan Budiman
dan sekitarnya yang mengangkat cerita Ramayana dan Mahabarata merupakan wujud akulturasi kebudayaan antara Hindu-Budha di bidang kesenian.
dan sekitarnya yang mengangkat cerita Ramayana dan Mahabarata merupakan wujud akulturasi kebudayaan antara Hindu-Budha di bidang kesenian.
5. Tari Betawi,selain itu interaksi dengan suku bangsa lain
memberi ciri khas bagi orang Betawi. Tari yang diciptakanpun berbeda. Interaksi
orang Betawi dengan bangsa Cina tercipta tari cokek, lenong, dangambang
kromong.
6. Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka
berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai
mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya
dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk
menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tanda-tanda
a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab..
a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab..
7. Alat musik Tanjidor selain mendapat pengaruh
dari budaya Cina, kesenian Betawi dipengaruhi oleh beragam budaya dari Eropa.
Orkes Tanjidor, misalnya, mulai ada sejak abad ke-18.. Orkes ini biasanya
ditampilkan di acara pesta perkawinan untuk mengiringi para penyanyi gambus
baik laki maupun perempuan. Mereka biasanya membawakan lagu-lagu gambus dengan
lirik religius maupun lagu-lagu cinta berbahasa Arab.
8. Wayang Betawi. Salah satu produk budaya Betawi
hasil akulturasi dari budaya Jawa dan Sunda adalah wayang. Namun demikian,
pengaruh Sunda lebih tampak dalam kesenian ini. Misalnya dalam hal penggunaan
bahasa. Dalam wayang digunakan bahasa Betawi campur Sunda.
9. Pakaian Adat
Betawi, orang Betawi pada umumnya mengenal beberapa macam pakaian. Namun yang
lazim dikenakan adalah pakaian adat berupa tutup kepala (destar) dengan baju
jas yang menutup leher (jas tutup) yang digunakan sebagai stelan celana
panjang. Melengkapi pakaian adat pria Betawi ini, selembar kain batik
dilingkari pada bagian pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut.
Para wanita biasanya memakai baju kebaya, selendang panjang yang menutup kepala
serta kain batik.
-Dampak Negatif
Bisa kita lihat di kalangan artis banyak sekali
yang kehidupannya itu glamour, padahal seyogyanya kehidupan seseorang yang
terlalu glamour itu menandakan bahwa dirinya secara utuh telah terpengaruh oleh
budaya barat. Biasanya kehidupan orang-orang berbudaya Indonesia pastinya
sederhana sopan dan tidak terlalu memamer-mamerkan hartanya.Selain itu juga
gaya hidup yang glamour ini juga mempengaruhi etika makan yang biasanya
digunakan oleh bangsa Indonesia, biasanya makanan pokok masyarakat Indonesia
adalah nasi, entah itu sarapan pagi, makan siang, ataupun makan malam selalu memakan nasi tetapi sekarang sudah
banyak orang-orang kalangan atas yang mengikuti gaya bangsa barat yaitu
mengganti sarapan dalam citra diri bangsa
Indonesia yaitu dengan orang lain
walaupun kita belum mengenalnya dan juga mengaplikasikan secara baik bahwa kita
adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan,
- Dampak Positif
Dapat kita ambil dari masuknya arus besar dari
percampuran budaya yaitu seperti etos kerja yang tinggi padahal pada hakikatnya
orang jawa lebih suka bekerja yang biasa saja dan standar-standar saja jarang
ingin berkembang, namun apabila kita berada di sebuah lingkungan pekerjaan yang
di dalamnya ada orang asing ataupun orang luar negerinya secara otomatis kita
sebagai warga Indonesia tidak ingin disaingi oleh mereka maka dari itu semangat
kerja kita sebagai orang Indonesia menjadi lebih tinggi. Selain itu juga
tentang ketepatan waktu sudah terpatri jelas di benak kita bahwa kebiasan orang
Indonesia adalah jam karet,yaitu bila ada suatu acara ataupun kegiatan apapun
pasti orang-orang Indonesia
datang terlambat ataupun mepet dari acara tersebut, berbeda dengan budaya asing yaitu bila ada suatu acara tertentu apalagi
itu adalah acara yang dibuat berdasarkan janji pasti orang-orang asing ini akan datang lebih awal dari sebelum acara
itu dimulai ataupun tepat saat acara dimulai. Selain itu juga ada hal baik yang
bisa kita contoh dari budaya lain yaitu tentang kebersamaan dalam keluarga. Di Indonesia jarang kita
dengar budaya makan bersama satu keluarga di ruang makan, tetapi lain halnya
dengan orang-orang barat mereka sesibuk apapun pasti menyempatkan diri untuk
hanya sedikit makan pagi atau sarapan bersama dengan seluruh keluarga di ruang
makan.